Pose Mulus Menantang S3ksi

 

Dijamin Melongo Liat Cewek Mulus ini
























Baca selengkapnya »
100out of 100 based on 99998 ratings. 1 user reviews.

Cantik Lugu Pose Menantang


Cewek memang ga bisa dinilai dari mukanya gan..keliatannya Imut dan lugu tapi kal udah didepan camera langsung berubah jadi sensual dan HOT.ini salah satunya gan Cantik dan Imut,Muka Lugu tapi POSE HOT lansung Cekicroot aja gan....

















Baca selengkapnya »
100out of 100 based on 99998 ratings. 1 user reviews.

Foto Perawat yang Menggairahkan



Kali ini blog kesayangan sobat muda kembali menampilkan beberapa foto hot perawat yang tampil hot dan tentunya sangat menggairahkan. Beberapa pose menggoda sang perawat ini sungguh bisa membuat mata sobat muda merem melek karna kemulusan dan kemontokan si gunung kembar perawat ini, Admin sendiri sampai tak kuasa sob untuk menahan gejolak setelah beberaa kali melihat pose perawat yang tampil hot dan menggairah kan di bawah ini, tapi untunglah admin masih bisa menahan untuk tidak buru buru lari ke kamar mandi untuk ambil sabun dan terus mandi. haha...








Baca selengkapnya »
100out of 100 based on 99998 ratings. 1 user reviews.

Fose S3ksi Belahan Super Big



Mau lihat betapa pandainya sesi foto bernuansa belahan big full guar ini..... langsung di pahami....hohoho














Baca selengkapnya »
100out of 100 based on 99998 ratings. 1 user reviews.

Cerita Panas - Sari, Rekan Kerjaku


Namaku Dody (samaran) umurku 25 tahun karyawan salah satu perusahaan swasta yang berada di Bandung. Karyawan pada perusahaan tempatku bekerja tidak terlalu banyak, karena aku ditempatkan di kantor pemasarannya yang tidak ada kegiatan produksinya. Aku ditempatkan pada bagian yang cukup strategis yaitu asisten manager dan sekaligus tangan kanan manager, posisi yang lumayan bagi mahasiswa yang baru lulus beberapa bulan sepertiku ini.

Kantorku dihuni oleh 10 orang termasuk manager dan aku, dari 10 orang ini hanya empat orang yang paling banyak di kantor, yaitu sekretaris, office boy, aku, dan satu lagi orang yang ditugaskan membantu pekerjaanku, selebihnya kerjanya di lapangan, termasuk manajerku yang selalu banyak keluar kota. Sementara aku ditugaskan untuk meng-handle pekerjaan di kantor dan melayani konsumen yang datang langsung ke kantor. Kerjaanku di sini tidak begitu sibuk, waktu luangku kugunakan untuk membaca cerita-cerita XX dan lihat-lihat situs-situs XX, walau aku kelihatannya sedikit alim tetapi aku termasuk cowok yang tegangan tinggi juga. Walau sampai saat itu aku ciuman aja belum pernah, nafsu birahiku kusalurkan dengan melakukan onani, kadang sebelum tidur, kadang sehabis tidur, atau sebelum mandi. Aku pun sering melakukan hal yang sama apabila sedang di kantor apabila aku sedang terangsang, kebanyakan aku melakukannya di kamar madi atau kalau sedang sepi aku onani kering di sofa.

Pertama kali aku melakukan hubungan seks berawal pada suatu hari kantorku dalam keadaan sepi, seperti biasa teman-temanku sedang pada di lapangan, sementara managerku sedang keluar kota, office boy tidak bisa masuk lantaran sakit, sementara orang yang diperbantukan di ruanganku izin untuk menghadiri pernikahan sepupunya. Jadilah di kantorku tinggal berdua dengan sekretaris, sebut saja namanya Sari umurnya sekitar 23 tahunan, hubunganku dengan Sari sebenarnya biasa-biasa saja. Sari sebenarnya orangnya lumayan menarik tetapi aku sebelumnya tidak menaruh perhatian apa-apa, karena dia tidak termasuk cewek tipeku, walau aku tahu dia kelihatan mempunyai perhatian khusus terhadapku. Pada siang itu karena pekerjaanku sudah kulalap habis dari pagi, sebab aku bukan tipe karyawan yang menunda-menunda pekerjaan, waktuku kuhabiskan dengan membaca cerita XX di situs favoritku Rumah Seks.

Sedang asyik-asyiknya aku membaca dan menghayati cerita-cerita tersebut, dan pikiranku pun sudah mulai tegang dan aku sudah terangsang berat, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruang kerjaku,
"Tuk.. tuk.. tuk.. permisi..!"
Aku bilang, "Silakan masuk! tidak dikunci."
Ternyata yang masuk adalah Sari, dia bilang,
"Mas saya mau ngambil file yang Mas pinjem kemarin untuk laporan bulanan."
Aku bilang, "Silakan ambil aja sendiri Sar! Itu aku simpan di kotak lemariku yang paling bawah."

Dia langsung masuk dan mencari-cari file yang dia inginkan, semenara aku masih terangsang sekali, agaknya dia belum menemukan file yang dia inginkan, aku langsung menghampirinya dan mencoba membantu mencarikan file itu, dan dia dalam posisi jongkok dan aku dengan tidak sengaja melihat belahan payudaranya yang aduhai, dan warna CD-nya, warnanya crem, dan entah setan apa yang datang pada pikiranku, otakku jadi gelap, aku langsung saja memeluk dia, dan kukulum bibirnya yang merah merekah itu dan langsung kutindih dia, pertamanya dia berontak, tapi bibirnya terus kukulum dan kuberikan rangsangan-rangsangan seperti yang banyak kubaca dalam situs Rumah Seks, dari mulai kujilati leher dan kupingnya, kuremas payudaranya kiri kanan bergantian. Akhirnya dia pun mulai terangsang, itu dibuktikan dengan nafasnya yang semakin ngos-ngosan terengah-engah dan bibirnya pun mulai memberikan perlawanan yang cukup agresif juga, kami saling menjulurkan lidah dengan agresifnya, cukup lama aku dan dia melakukan kegiatan seperti itu.

Akhirnya dia kuangkat ke atas sofa dan aku mulai melucuti pakaiannya satu persatu sampai dia telanjang bulat alias bugil, waw indah sekali tubuh Sari ini, pikirku. Kulitnya putih bersih tubuhnya padat berisi dihiasi dengan bulu-bulu halus disekitar kulitnya yang membuatku tambah terangsang. Sekarang aku menjilati payudaranya yang ternyata masih kencang, aku tidak tahu ukuran bra-nya berapa, soalnya aku tidak tahu soal gituan, pokoknya kencang dan montok! Aku terus memberikan rangsangan, kali ini aku memberikan rangsangan pada kemaluannya, cukup harum juga, rupanya dia termasuk cewek yang selalu memperhatikan kebersihan kemaluannya ditumbuhi bulu-bulu halus yang tidak begitu lebat dan sungguh merangsang birahiku, dan dilihat dari gelagatnya sepertinya dia masih perawan. Aku langsung saja menjilati kemaluannya dia pun menggelinjang dengan hebatnya, rupanya dia tipe perempuan yang sensitif juga.

Aku terus menjilatinya, lidahku kusapukan dari atas sampai ke bawah dan kukeluar-masukan pada lubang goa miliknya, dia semakin menggelinjang dan mengeluarkan suara-suara lenguhan yang luar biasa, "Aduh.. oh.. oh.. Mas enak.. terus.. Mas!" tak lama kemudian ada cairan yang agak asin rasanya, rupanya dia sudah orgasme, dan dia menggelinjang lebih hebat lagi, dengan lenguhan-lenguhan yang semakin merangsang, "Ooh.. uh.. Mas enak Mas! ayo masukin aja Mas! Sari tidak tahan Mas!" Sementara aku menghentikan kegiatan itu dulu, dan aku membuka pakaianku sampai bugil. Senjataku sudah kokoh dan siap tempur, ukurannya sebenarnya biasa saja panjang 15 cm dan diameter 3 cm lebih. Aku tidak langsung menghantamnya, senjataku kugosok-gosokkan di permukaan lubangnya, dia semakin hebat menggelinjang, dan memintaku supaya aku cepat memasukkan senjataku ke lubangnya. Setelah beberapa saat, aku coba sodokkan senjataku perlahan-lahan karena aku takut membuatnya sakit, dan ternyata lubangnya cukup seret, dan memang sepertinya dia masih perawan, aku coba memasukan senjataku 1/4-nya, aku lihat reaksinya dia agak meringgis kesakitan, aku diamkan sesaat.

Setelah keliatan tenang, kudorong lagi 1/4-nya, dan terus kuulangi sampai senjataku masuk semuanya, setelah itu aku langsung menggenjotnya maju-mundur dengan irama yang cukup beraturan dan dia semakin melenguh-lenguh keenakan, kalau saja ada orang lain dikantorku pasti akan mendengarnya, dia pun mengimbangiku dengan cara memutar-mutar pantatnya, dan ala mak.. rasanya enak sekali! Senjataku bagaikan dipelintir dan diremas-remas, ternyata ukuran lubangnya sangat sempit, dan itu yang membuatku semakin melayang-layang. Beberapa saat kemudian dia mengejang dan mengeluarkan lenguhan dengan hebatnya, rupanya dia orgasme lagi, kali ini kelihatannya dia mengeluarkannya sangat banyak dan sepintas kulihat waktu senjataku kucabut sesaat, cairan putih mengalir dari lubangnya campur bercak merah menandakan keperawanan dia baru saja kurenggut, dan aku belum apa-apa, aku langsung menggenjot lagi dengan berbagai posisi: konvensional, doggy style, gaya duduk dan gaya lain yang pernah kubaca dalam di situs-situs XX.

Dia sudah dua kali orgasme, dan aku belum apa-apa, aku langsung menggenjotnya lagi, dan beberapa saat kemudian sepertinya aku sudah tak tahan, di kepala senjataku seakan ada yang mau keluar, aku bilang sama Sari, "Sar! aku sudah mau keluar nih! keluarin di luar atau di dalam?" dia bilang, "Sebentar dulu Mas! aku juga sudah mau keluar lagi kita keluarin bareng di dalam aja Mas!" Aku terus menggenjot dia, dan akhirnya keluar juga lahar panas dari senjataku menyemprot sampai ada lima kalinya di dalam lubangnya, yang rupanya diikuti dengan orgasmenya Sari untuk ketiga kalinya, aku merasakan sangat nikmat dan enak, jauh lebih nikmat dari orgasmeku yang kualami dengan cara onani. Tak terasa rupanya kami melakukannya hampir dua jam dari jam 2:00 siang sampai jam 4:00 sore, dan aku pun terkulai lemas Sari pun mengalami kondisi yang sama.

Kupeluk dia dengan senjataku masih di lubangnya, Sari meneteskan air mata sambil berkata,
"Mas! Sari sudah tidak perawan lagi, gimana kalau Sari hamil? dan gimana kalau pacar Sari tahu?"
Aku langsung jawab, "Sar! jangan takut kalau kamu hamil, aku sanggup mempertanggungjawabkannya, dan aku siap menikahi kamu."
Dia pun berhenti menangis dan langsung memelukku, sambil berkata,
"Mas! sebenarnya aku mencintaimu!"
Aku pun peluk dia dan aku lumat lagi bibirnya, aku dan Sari sempat mengulanginya satu ronde lagi sampai tiba waktu pulang yaitu setengah lima. Kami pun pulang sama-sama setelah kupastikan pintu terkunci semuanya, dan aku menawarkannya untuk kuantar pulang tetapi dia menolak, dia memilih untuk naik angkutan umum saja, katanya.

Sejak kejadian itu aku sempat mengulanginya beberapa kali dengannya setiap ada kesempatan, aku lakukan di kamar mandi di ruang kerja, dan di gudang dengan berbagai variasi, hampir satu minggu 3 kali dalam waktu kurang lebih 3 bulan aku melakukannya, dan sampai pada suatu hari dia mengajukkan pengunduran dirinya dari perusahaan tempatku bekerja, dengan alasan dia akan pindah rumah dengan orangtuanya keluar kota, dan bekerja pada bank swasta di kota yang sama. Tak lupa dia pun pamit kepadaku dan sebagai perpisahan dia mengajakku nonton di bioskop yang cukup terkenal di kotaku, dan di dalam bioskop aku dan dia bukannya nonton film, tetapi melakukannya lagi di WC bioskop sampai film bubaran, dan sejak itu aku tidak melakukannya lagi.

Kebetulan penggantinya Sari, cewek yang sudah lumayan berumur walau belum berkeluarga, dan penampilannya pun dua tingkat di bawah Sari, tapi ada kisah menarik dengannya yang akan kuceritakan kemudian.

TAMAT



Baca selengkapnya »
100out of 100 based on 99998 ratings. 1 user reviews.

Cewek Mandi Basah-Basahan



Cewek Mandi Basah-Basahan, Ngecap




Tante Mandi Basah-Basah
Baca selengkapnya »
100out of 100 based on 99998 ratings. 1 user reviews.

Cerita Panas - Asal Tante Senang


Cerita saya ini hanyalah fiktif belaka, bila ada kesamaan, itu hanyalah kebetulan. Saya cowok yang masih single. Saya bekerja seruangan dengan seorang cewek cantik. Dia atasan saya, orangnya cantik dan montok menggoda. Dia suka membuat kemaluan saya naik terus, karena memang dia punya hobby melakukan hubungan seks. Dan kebetulan, saya juga punya hobby yang sama, tetapi tidak semaniak dia. Hampir tiap hari dia bermain seks dengan cowok yang disenanginya, bahkan saya sendiri sering diajak bermain dengan dia. Disamping saya senang dan menikmati tubuhnya yang aduhai itu, saya juga tidak berani menolak perintahnya. Pokoknya asal ibu senang. Dan saya dijanjikan naik pangkat, dan tentu saja gaji naik juga dong plus bonus tubuhnya yang montok itu.

Dia orangnya cantik, meskipun umurnya jauh di atas umur saya. Karena dia selalu suka memakai rok 'super' mini warna putih transparan, maka saya tahu kalau dia tiap hari tidak pernah memakai celana dalam. Yang saya heran, ketika dia ada di luar ruang kerja, dia selalu memakai rok biasa bahkan pernah pakai celana. Tetapi ketika ada di ruang kerja kami, dia selalu memakai rok 'super' mini itu. Jadi kalau ada sesuatu yang dia butuhkan, dia selalu minta tolong saya yang mengurusnya.

Meja kerjanya berada persis di depan meja kerja saya, jadi saya bisa melihat apa yang dikerjakannya. Tiap menit dia selalu memancing nafsu saya. Dia sering pura-pura lihat suasana di luar jendela, padahal dia ingin memperlihatkan kemontokan pantatnya yang super montok itu. Lalu dia pura-pura melihat hasil kerja saya sambil mendekati saya, terus dia menundukkan kepalanya, lalu yah terlihat jelaslah payudaranya yang tergantung bebas tanpa halangan dari BH. Dia goyangkan badannya, maka bergoyanglah payudara itu kiri-kanan-kiri. Tapi yang paling parah, dia pura-pura menjatuhkan pena di lantai, terus dia jongkok membelakangi saya. Ketika dia menunduk, roknya tersingkap ke atas, jadi terlihatlah pantatnya yang montok putih dan kemaluannya yang putih kemerahan dengan bulu yang tampak menantang untuk dijamah.

Ketika dia sudah mengambil penanya, eh.. dijatuhkannya lagi, terus nungging lagi. Lagi-lagi dia goyangkan pantatnya maju-mundur, bawah-atas. Lalu dia merenggangkan kakinya, sehingga kemaluannya yang lezat itu merekah bagai bunga 'mawar' dan begitu seterusnya. Hingga saya tidak tahan akan kelakuannya itu. Langsung saja saya mendekatinya, terus saya raba-raba kemaluannya. Dan ternyata, ohh.. dia menikmati sentuhan-sentuhan yang saya berikan.

Saat ini saya bekerja dengan lidah saya. Saya jilati sedikit kacangnya dan di "suck" agar basah. Tidak sampai dua menit sudah tampak ada cairan bening di liang senggamanya. Karena kejantanan saya sudah tidak tahan, lalu saya masukkan batang kemaluan saya ke liang kewanitaannya. Dia mendesis, meronta, mengerang nikmat (3M), demikian juga saya. Hangat dan lembab saya rasakan di sekitar kemaluannya yang ranum itu.

Lalu saya mulai goyang kiri dan kanan, maju-mundur dan kadang-kadang saya putar. Dia benar-benar hebat dalam merangsang birahi saya. Setelah saya agak pasif dalam gerakan yang saya lakukan karena sudah hampir terasa menuju klimaksnya, dia dengan perkasa menggoyang tubuhnya maju-mundur, kanan-kiri dan berputar dengan garang.
Sementara saya semakin berat menahan orgasme, akhirnya, "Bu boleh keluarin di dalam..?" kata saya meminta persetujuannya.
"Boleh aja sayang, emang sudah hampir, ya..?" katanya sambil terus menggenjot pantatnya maju-mundur.
"Ya, Bu.." kata saya sambil meringis menahan nikmatnya permainan kami.
"Kita sama-sama ya, hmm.. ohh.." desisnya.

Dengan sisa tenaga yang ada, saya menggoyangkan lagi tubuh saya sampai terasa enak, karena orgasme saya sudah sampai ke dekat pintu helm "NAZI" saya. Lalu saya peluk dia dari belakang sambil saya remas dadanya.
Dan, "Cret.. cret.. cret cret.." air mani saya muncrat di dalam lubang senggamanya.
Dan dia pun merintih, "Ohh yes..!" dan lalu mencengkeram kursi dengan erat serta badannya bergetar dan menegang, rupanya dia klimaks juga.
Dengan kemaluan kami yang masih bersatu, saya tetap memeluk dia dari belakang. Dia tersenyum puas, lalu melumat bibir saya. Dia bilang batang kemaluan saya enak sekali dan dia kangen kalau tidak dimasuki kemaluan saya sehari saja.

Tidak lama dengan posisi itu, saya kemudian memeluk pinggangnya kuat-kuat dari belakang sambil merintih, "Akhh.. akhhgg.." dan lalu di dinding kewanitaannya saya berikan rasa hangat karena semprotan sperma saya tadi.
Tidak ada tandingan rasa enak yang lain yang dirasakannya saat itu kata dia, tapi dia harus buru-buru merapikan baju dan mencuci kemaluannya. Setelah permainan itu lemas sekali tubuh saya dan tidak bisa kerja lagi. Soalnya sambil berdiri sih. Enak juga lho making love di kantor. Apalagi kalau lembur, jangan dibilang lagi dech, bisa-bisa di meja kerja, di WC, di lift, di lantai atas gedung atau juga di dalam mobilnya juga bisa, rasa takut ketahuan itu selalu ada, tapi kenikmatannya lain dari pada yang lain, pokoknya sensasinya lain.

Malamnya saya diajak ke pub. Setelah jam dua belas malam, saya ajak dia pulang. Dia saya tuntun ke mobil, karena dia mulai mabuk akibat terlalu banyak mengkonsumsi minuman dan saya mengantarkan ke apartemennya. Saya bingung, mengapa dia tidak pulang ke rumahnya sendiri, mengapa kesini. Saya mengantar sampai ke dalam kamarnya di lantai 7, saya sempat beristirahat sejenak di sofanya. Dia bangun dan menghampiri saya untuk mengucapkan terima kasih dan selamat malam, tetapi tubuhnya jatuh ke dalam pelukan saya, sehingga nafsu saya untuk meng'anu'nya mulai bangkit.

Saya ciumi dari kening, mata, hidung hingga mulut sensualnya. Disambutnya ciuman saya dengan permainan lidahnya yang sudah profesional. Lama kami berciuman dan saya mulai meremas buah dadanya yang agak kenyal, lalu saya buka resleting bajunya. Kemudian saya susupkan tangan saya ke dalam BH-nya untuk meremas buah dadanya lagi dan memainkan putingnya sambil terus berciuman. Satu persatu pakaiannya jatuh ke lantai, BH, CD, tapi kami masih berciuman. Tangan saya tidak tinggal diam, meremas di atas, sesekali memainkan puting dan meraba serta memainkan tangan saya di bagian kemaluannya. Oi.. bulu kemaluannya yang menggoda. Sungguh terlihat sangat lezat waktu itu. Liang senggamanya telah banjir akibat otot kewanitaannya mengeluarkan cairan karena rangsangan dari saya. Tangannya mulai membuka satu persatu pakaian saya sampai kami berdua telanjang bulat.

Saya memasukkan jari tengah saya ke dalam lubang kemaluannya, terus jari telunjuk saya memainkan klitorisnya yang mulai menegang, dan dia mulai merebahkan tubuhnya di sofa. Saya ciumi lagi putingnya dan kusodok-sodokkan lagi liang kenikmatannya dengan dua jari. Dia mulai mencari-cari batang keperkasaan saya yang sudah tegang sejak tadi dan mulai menghisap batang kemaluan saya, mulai dari kepala hingga dengan perlahan-lahan mulutnya masuk dan melahap batang kejantanan saya semuanya. Saya tambahkan jari saya satu lagi hingga ada tiga jari yang masuk ke dalam liang senggamanya. Tidak sampai disitu, saya kemudian menambahkan lagi satu jari saya hingga hanya jempol saja yang masih di luar memainkan klitorisnya.

Tidak lama saya lepaskan batang rudal saya dari mulutnya dan mulai mengarahkan ke bibir kemaluannya yang banjir. Perlahan-lahan saya dorong batang rudal saya. Bibir bawahnya menggigit bibir atasnya, saya angkat kedua pahanya dan menyandarkan di sandaran sofa untuk kaki yang sebelah kiri, sedang yang kanan kuangkat, dan, "Bless.." masuk sudah kemaluan saya.
"Aaahh.. sshh.." hanya desisian saja yang dapat saya dengarkan dari mulutnya, kemudian kuayunkan perlahan-lahan.
"Ssshh.. oohh my god.. come on.. sshh.." kembali dia mendesis kenikmatan, terus kuayunkan hingga kupercepat ayunanku.
Akhirnya, "Ssshh.. Buu.. saya mau keluar Buu.. sshh.." kata says ditengah nikmatnya permainan tubuh kami.
"Keluarin di dalem aja sayang.. ohh aahh.." katanya sambil kedua pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku dan terus menggoyangkan pantatnya.

Tiba-tiba dia menjerit histeris, "Ooohh.. sshh.. sshh.. sshh.."
Ternyata dia sudah keluar, saya terus menggenjot pantat saya semakin cepat dan keras hingga menyentuh ke dasar liang senggamanya.
"Ssshh.. aahh.." dan, "Aaagghh.. crett.. crreett.. ccrreett..
Saya tekan pantat saya hingga batang kejantanan saya menempel ke dasar liang kenikmatannya, dan keluarlah sperma saya ke dalam liang surganya.

Saat terakhir air mani saya keluar, saya pun merasa lemas. Walaupun dalam keadaan lemas, tidak saya cabut batang kemaluan saya dari liangnya, melainkan menaikkan lagi kedua pahanya hingga dengan jelas saya dapat melihat bagaimana rudal saya masuk ke dalam sarangnya yang dikelilingi oleh bulu kemaluannya yang menggoda. Saya belai bulu-bulu itu sambil sesekali menyentuh klitorisnya.
"Ssshh.. aahh.." hanya desisan saja yang menjadi jawaban atas perlakuan saya itu.
Saya pun mulai mengayunkan kembali batang kemaluan saya, meskipun terasa agak ngilu saya tetap paksakan.

Saya meminta dia berganti posisi menjadi menungging dengan tidak melepaskan batang kejantanan saya dari dalam liang senggamanya. Batang kejantanan saya terasa dipelintir oleh bibir kemaluannya. Terus saya menggerakkan tubuh saya lagi sambil diiringi desahannya.
Dia mendorong pantatnya dan, "Aaachh.. lebih cepet Honey.. sshh..!"
Dia sudah keluar lagi, sedangkan saya sendiri masih asyik mengoyang pantat saya sambil meremas buah dadanya yang dari tadi saya biarkan.
"Ssshh.. hhmm.. aahh.." desah saya juga, dan, "Creett.. creett.. creett..!" keluarlah lahar panas itu dari tubuh saya.
Saya pun menekan pantat saya dan menarik pinggulnya hingga batang kejantanan saya menyentuh dasar kemaluannya lagi. Setelah itu kami berdua sama-sama lemas.

Dia ambil sebatang rokok, dinyalakannya dan dia hisap rokok itu, persis seperti saat dia menghisap batang kejantanan saya. Kami duduk dan sama-sama menikmati permainan tersebut. Sambil dia merokok, kami saling memainkan kemaluan kami masing-masing. Kuangkat tubuhnya ke tempat tidur. Kami tidak membereskan pakaian kami yang masih berserakan di lantai ruang tamu. Saya putar jam bekerja tepat pukul 17:00, soalnya saya mau pulang. Dia mulai mendekatkan wajahnya sambil tangannya merangkul dan tubuhnya yang berkeringat merapat ke tubuh saya. Meskipun udara di rungan sudah dingin, tetapi tubuh kami masih berkeringat akibat permainan tadi.

Pada kesempatan lain, saya datang ke rumahnya untuk mengantarkan surat-surat penting. Kebetulan siang itu dia lagi sendiri.
"Oh kamu Sayang.., ayo cepet masuk..! Ehhmm.." katanya sambil menutup pintu.
"Iya Bu, saya cuma mau ngantar surat ini." kata saya.
Terus saya minta pamit pulang, tapi, "Aduh kok buru-buru amat sih.. Ibu mau minta tolong lagi, boleh khan..?" katanya manja.
Lalu, matanya merem melek sambil lidahnya dikeluarkan, saya sudah tahu pasti bahwa dia sudah sangat ingin bersetubuh lagi dengan saya. Pokoknya sudah tidak tahan deh.

Langsung saya diajak dia masuk dan duduk di teras. Waktu itu dia memakai baju kulot putih transparan. Terlihat payudaranya yang montok dengan putingnya yang menyembul dari balik bajunya. Saya melihat dia dalam keadaan yang 'super' nafsu, lalu dia pancing saya untuk making love. Saya sih "A.I.S" saja. Lalu kulot dan CD dilepaskan satu-persatu. Hanya menunggu sebentar, bibir kewanitaannya saya raba-raba, dan kelentitnya saya plintir sampai dia sangat terangsang. Terus baju, celana dan CD saya gantian dia lepaskan. Lalu kami duduk di lantai teras. Dalam posisi duduk santai dengan kaki selonjor, dia hisap batang kemaluan saya sampai saya mendesah-desah, akibatnya batang kejantanan saya menjadi tegang dan keras.

Dia kangkangi kakinya, dia pegang batang kejantanan saya yang sudah keras sambil mengarahkan ke liang senggamanya yang sudah basah dan merekah itu. Sungguh pengalaman seks yang indah, karena dia membawa nafsu seks saya hingga sampai pada kenikmatan yang tak terhingga. Terlihat dia jadi lemas dan lelah, tetapi dia berusaha tidak mau berhenti. Dan sepertinya teriakannya tertahan, mungkin dia takut terdengar tetangga. Dia terus naik turun dan saya juga mengimbangi dari bawah, terus sampai akhirnya kami berpelukan erat-erat, karena dia sudah merasa hampir klimaks. Tidak lama dia pun menegang, dan akhirnya kami bersamaan mencapai puncaknya dan keluar. Pokoknya nikmat sekali, dan badan saya juga terasa lemas tak bertenaga, yang ada hanya perasaan tidak mau lepas dari tubuhnya.

Tanpa memakai celana dulu, dia pergi ke kamar mandi. Pantatnya yang montok bergoyang kanan-kiri-kanan-kiri. Kadang dia menundukkan tubuhnya sehingga posisinya menungging ke arah saya. Dengan sangat jelas terlihat bibir kemaluannya merekah. Ohh, saya menjadi tertegun melihat tingkahnya yang begitu memancing birahi saya. Saya sih cuek saja. Yang penting saya bisa dapat keuntungan lebih besar dari situ.

TAMAT


Baca selengkapnya »
100out of 100 based on 99998 ratings. 1 user reviews.

Belahan Padat, Berisi dan Penuh Relief



Nie Mantap banget gan,,,, padat berisi dan ber relief banget....... sesek deh.....hohohoho

 










Baca selengkapnya »
100out of 100 based on 99998 ratings. 1 user reviews.

Cerita Panas - Aku Janda Kesepian


Para netters sekalian, aku ingin sekali menceritakan pengalaman hidup masa laluku kepada anda semua, mungkin ada di antara anda yang dapat mengobati perasaanku ini. Tetapi tolong jangan terobsesi dengan ceritaku ini. Ceritaku ini berawal ketika di usiaku yang masih terbilang muda, 19 tahun, papaku waktu itu menjodohkan aku dengan seorang pemuda yang usianya 10 tahun lebih tua dari aku dan katanya masih ada hubungan saudara dengan keluarga mamaku.

Memang usiaku saat itu sudah cukup untuk berumah tangga dan wajahku juga tergolong lumayan, walaupun badanku terlihat agak gemuk mungkin orang menyebutku bahenol, namun kulitku putih, tidak seperti kebanyakan teman-temanku karena memang aku dilahirkan di tengah-tengah keluarga yang berdarah Cina-Sunda, papaku Cina dan mamaku Sunda asli dari Bandung. Sehingga kadang banyak pemuda-pemuda iseng yang mencoba merayuku. Bahkan banyak di antara mereka yang bilang bahwa payudaraku besar dan padat berisi sehingga banyak laki-laki yang selalu memperhatikan buah dadaku ini saja. Apalagi bila aku memakai kaos yang agak ketat, pasti dadaku akan membumbung tinggi dan mancung. Tetapi sampai aku duduk di kelas 3 SMA aku masih belum memiliki pacar dan masih belum mengenal yang namanya cinta.

Sebenarnya dalam hatiku aku menolak untuk dijodohkan secepat ini, karena sesungguhnya aku sendiri masih ingin melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi. Namun apa daya aku sendiri tak dapat menentang keinginan papa dan lagi memang kondisi ekonomi keluarga saat itu tidak memungkinkan untuk terus melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi. Karena ke-3 orang adikku yang semua laki-laki masih memerlukan biaya yang cukup besar untuk dapat terus bersekolah. Sementara papa hanya bekerja sebagai pegawai swasta biasa. Maka dengan berbagai bujukkan dari keluarga terutama mamaku aku mengalah demi membahagiakan kedua orangtuaku.

Begitulah sampai hari pernikahan tiba, tidak ada hal-hal serius yang menghalangi jalannya pernikahanku ini dengan pemuda yang baru aku kenal kurang dari dua bulan sebelumnya. Selama proses perkenalan kamipun tidak ada sesuatu hal yang serius yang kami bicarakan tentang masa depan karena semua sudah diatur sebelumnya oleh keluarga kedua belah pihak. Maka masa-masa perkenalan kami yang sangat singkat itu hanya diisi dengan kunjungan-kunjungan rutin calon suamiku setiap malam minggu. Itupun paling hanya satu atau dua jam saja dan biasanya aku ditemani papa atau mama mengobrol mengenai keadaan keluarganya. Setelah acara resepsi pernikahan selesai seperti biasanya kedua pengantin yang berbahagia memasuki kamar pengantin untuk melaksanakan kewajibannya.

Yang disebut malam pengantin atau malam pertama tidak terjadi pada malam itu, karena setelah berada dalam kamar aku hanya diam dan tegang tidak tahu apa yang harus kulalukan. Maklum mungkin karena masih terlalu lugunya aku pada waktu itu. Suamiku pada waktu itupun rupanya belum terlalu "mahir" dengan apa yang disebut hubungan suami istri, sehingga malam pertama kami lewatkan hanya dengan diraba-raba oleh suami. Itupun kadang-kadang aku tolak karena pada waktu itu aku sendiri sebenarnya merasa risih diraba-raba oleh lelaki. Apalagi oleh lelaki yang "belum" aku cintai, karena memang aku tidak mencintai suamiku. Pernikahan kami semata-mata atas perjodohan orang tua saja dan bukan atas kehendakku sendiri.

Barulah pada malam kedua suamiku mulai melancarkan serangannya, ia mulai melepas bajuku satu per satu dan mencumbu dengan menciumi kening hingga jari kaki. Mendapat serangan seperti itu tentu saja sebagai seorang wanita yang sudah memasuki masa pubertas akupun mulai bergairah walaupun tidak secara langsung aku tunjukkan ke depan suamiku. Apalagi saat ia mulai menyentuh bagian-bagian yang paling aku jaga sebelumnya, kepalaku bagaikan tak terkendali bergerak ke kanan ke kiri menahan nikmat sejuta rasa yang belum pernah kurasakan sebelumnya.

Kemaluanku mulai mengeluarkan cairan dan sampai membasahi rambut yang menutupi vaginaku. Suamiku semakin bersemangat menciumi puting susu yang berwarna merah muda kecoklatan dan tampak bulat mengeras mungkin karena pada saat itu aku pun sudah mulai terangsang. Aku sudah tidak ingat lagi berapa kali ia menjilati klitorisku pada malam itu, sampai aku tak kuasa menahan nikmatnya permainan lidah suamiku menjilati klitoris dan aku pun orgasme dengan menyemburkan cairan hangat dari dalam vaginaku ke mulutnya.

Dengan perasaan tidak sabar, kubuka dan kuangkat lebar kakiku sehingga akan terlihat jelas oleh suamiku lubang vagina yang kemerahan dan basah ini. Atas permintaan suami kupegang batang kemaluannya yang besar dan keras luar biasa menurutku pada waktu itu. Perlahan-lahan kutuntun kepala kemaluannya menyentuh lubang vaginaku yang sudah basah dan licin ini. Rasa nikmat yang luar biasa kurasakan saat kepala penis suamiku menggosok-gosok bibir vaginaku ini. Dengan sedikit mendorong pantatnya suamiku berhasil menembus keperawananku, diikuti rintihanku yang tertahan.

Untuk pertama kalinya vaginaku ini dimasuki oleh penis laki-laki dan anehnya tidak terasa sakit seperti yang seringkali aku dengar dari teman-temanku yang baru menikah dan menceritakan pengalaman malam pertama mereka. Memang ada sedikit rasa sakit yang menyayat pada saat kepala penis itu mulai menyusup perlahan masuk ke dalam vaginaku ini, tetapi mungkin karena pada waktu itu aku pun sangat bergairah sekali sehingga aku sudah tidak perduli lagi dengan rasa sakitnya. Apalagi saat suamiku mulai menggosok-gosokkan batang penisnya itu di dalam vaginaku, mataku terpejam dan kepalaku hanya menengadah ke atas, menahan rasa geli dan nikmat yang tidak dapat aku ceritakan di sini.

Sementara kedua tanganku memegang tepian ranjang yang berada di atas kepalaku. Semakin lama goyangan pinggul suamiku semakin cepat diikuti dengan desahan nafasnya yang memburu membuat nafsuku makin menggebu. Sesekali terdengar suara decak air atau becek dari lubang vaginaku yang sedang digesek-gesek dengan batang penis suamiku yang besar, yang membuatku semakin cepat mencapai orgasme yang kedua. Sementara suami masih terus berpacu untuk mencapai puncak kenikmatannya, aku sudah dua kali orgasme dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sampai akhirnya suamiku pun menahan desahannya sambil menyemburkan cairan yang hangat dan kental dari kepala penisnya di dalam lubang vaginaku ini.

Belakangan baru aku ketahui cairan itu yang disebut dengan sperma, maklum dulu aku tergolong gadis yang kurang gaul jadi untuk hal-hal atau istilah-istilah seperti itu aku tidak pernah tahu. Cairan sperma suamiku pun mengalir keluar dari mulut vaginaku membasahi sprei dan bercampur dengan darah keperawananku. Kami berdua terkulai lemas, namun masih sempat tanganku meraba-raba bibir vagina untuk memuaskan hasrat dan gairahku yang masih tersisa. Dengan menggosok-gosok klitoris yang masih basah, licin dan lembut oleh sperma suamiku, aku pun mencapai orgasme untuk yang ketiga kalinya.

Luar biasa memang sensasi yang aku rasakan pada saat malam pengantin itu, dan hal seperti yang aku ceritakan di atas terus berlanjut hampir setiap malam selama beberapa bulan. Dan setiap kali kami melakukannya aku selalu merasa tidak pernah puas dengan suami yang hanya mampu melakukannya sekali. Aku membutuhkannya lebih dari sekali dan selalu menginginkannya setiap hari. Entah apa yang sebenarnya terjadi dalam diriku sehingga aku tidak pernah bisa membendung gejolak nafsuku. Padahal sebelum aku menikah tidak pernah kurasakan hal ini apalagi sampai menginginkannya terus menerus. Mungkinkah aku termasuk dalam golongan yang namanya hypersex itu?

Setelah 2 tahun kami menikah aku bercerai dengan suamiku, karena semakin hari suamiku semakin jarang ada di rumah, karena memang sehari-harinya ia bekerja sebagai manajer marketing di sebuah perusahaan swasta sehingga sering sekali ia keluar kota dengan alasan urusan kantor. Dan tidak lama terdengar berita bahwa ia memiliki istri simpanan. Yang lebih menyakitkan sehingga aku minta diceraikan adalah istri simpanannya itu adalah bekas pacarnya yang dulu, ternyata selama ini dia pun menikah denganku karena dipaksa oleh orang tuanya dan bukan karena rasa cinta.

Tak rela berbagi suami dengan wanita lain, akhirnya aku resmi diceraikan suamiku. Sakit memang hati ini seperti diiris-iris mendengar pengakuan suami tentang istri simpanannya itu, dengan terus terang dia mengatakan bahwa dia lebih mencintai istri simpanannya yang sebetulnya memang bekas pacarnya. Apalagi katanya istri simpanan suamiku itu selalu dapat membuat dirinya bahagia di atas ranjang, tidak seperti diriku ini yang selalu hanya minta dipuaskan tetapi tidak bisa memuaskan keinginan suamiku, begitu katanya.

Lima tahun sudah aku hidup menjanda, dan kini aku tinggal sendiri dengan mengontrak sebuah rumah di pinggiran kota Jakarta. Beruntung aku mendapat pekerjaan yang agak lumayan di sebuah perusahaan swasta sehingga aku dapat menghidupi diriku sendiri. Belakangan ini setiap malam aku tidak dapat tidur dengan nyenyak, sering aku baru bisa tertidur pulas di atas jam 03.00 pagi. Mungkin dikarenakan pikiranku yang sering ngelantur belakangan ini. Sering aku melamun dan membayangkan saat-saat indah bersama suamiku dulu.

Terkadang sering pula aku membayangkan diriku bermesraan dengan seorang teman kerjaku, sehingga setiap malam hanya onani saja yang dapat kulakukan. Tidak ada keberanian untuk menceritakan hal ini kepada orang lain apalagi pada teman-teman kerjaku, bisa-bisa aku diberi julukkan yang tidak baik di kantor. Hanya dengan tanganku ini kuelus-elus bibir vaginaku setiap malam sambil membayangkan bercumbu dengan seorang laki-laki, terkadang juga kumasukkan jari telunjukku agar aku dapat lebih merasakan kenikmatan yang pernah kualami dulu.

Para netters sekalian, aku memberanikan diri menceritakan hal seperti di atas kepada Anda semua mungkin karena didorong oleh perasaan yang sangat tak tertahankan lagi saat ini. Dan mungkin ada di antara anda yang dapat membantu dan mungkin akan menjadi jodohku kelak. Aku harap Anda tidak hanya terobsesi dengan ceritaku di atas.


TAMAT


Baca selengkapnya »
100out of 100 based on 99998 ratings. 1 user reviews.

Keturunan Chinese Emang Menggoda



Gak mungkin agan semua gak bilang ini model keturunan cina emang cantik......................
















Baca selengkapnya »
100out of 100 based on 99998 ratings. 1 user reviews.

Cerita Panas - Aku Ingin Pulang


Namaku Sony, wajahku ganteng, tubuh tinggi dan sexy sehingga banyak cewek tergila-gila. Tapi keadaan ekonomiku kurang mencukupi. Pernah aku mencintai dan ingin melamar seorang gadis idamanku. Orang tuanya menolak lamaranku karena aku miskin. Disaat itulah aku ditawari sebuah pekerjaan oleh atasan bapakku dimana beliau bekerja. Aku akan diberi kedudukan, tapi dengan syarat aku harus mau menjadi suami kontrak anaknya yang hamil diluar nikah. Oleh karena keadaan itulah aku menerima persyaratannya meskipun bapakku tidak setuju akan keputusanku. Tapi karena tekadku sudah bulat maka aku terpaksa tidak mendengar nasehat bapakku. Maka berangkatlah aku menuju ke rumahnya.

Sesampai di rumahnya, aku dikenalkan dengan cewek calon istriku itu. Namanya Sari. Cantik juga orangnya tapi agak sombong dan cerewetnya minta ampun. Dia melihatku cuek dan sepertinya tidak ada rasa suka padaku. Wuih hebat juga nich cewek, padahal di kampung aku jadi primadona desa. Cewek-cewek yang mandi di sungai biasanya mengajakku untuk mandi bersama. Mereka tidak malu telanjang di hadapanku, mulai dari gadis cilik, gadis perawan, ibu-ibu muda, janda muda, janda tua, bahkan sampai nenek-nenek pun pamer tubuh di hadapanku. Aku sungguh heran dengan cewek satu ini kenapa dia tidak ada rasa suka sama sekali padaku yang ganteng ini.

Di saat hari pernikahan, dia tidak menampakkan wajah gembira sama sekali. Wajahnya murung dan cuek padaku, meskipun di hadapan tamu dia masih bisa tersenyum.

Selesai acara resepsi pernikahan kami, disaat para tamu sudah pulang. Dia langsung masuk ke kamar. Aku langsung menyusul dari belakang, tapi tidak kuduga pintu kamar telah terkunci dari dalam. Aku bingung dan agak kesal karena sikapnya. Sepertinya dia tidak menghormatiku, meskipun aku hanya suami kontrakan. Kedua mertuaku pun jadi bingung akan sikap anaknya. Mereka minta maaf padaku, lalu menyuruhku tidur di kamar tamu.

Keesokan harinya, disaat aku mau mandi dan ganti baju kuketok pintu kamarnya yang terkunci. Nggak ada jawaban. "Sayang, aku mau mandi.. tolong buka pintunya dong..?" Tidak ada jawaban, aku bingung. Lalu.. "Sayang, aku mau berangkat kerja nich nanti telat lho.. Tolong buka pintunya sayang.?"

Lalu beberapa saat kemudian pintu kamar terbuka, aku masuk. Kulihat dia tidur lagi dengan posisi tengkurap, memakai daster putih transparan sehingga lekuk-lekuk tubuhnya kelihatan jelas sekali. Pantatnya yang montok itu terpampang jelas karena ia tidak memakai CD. Lalu aku masuk ke kamar mandi, sengaja pintu kamar mandi tidak kututup. Saat aku sedang mandi dan kebetulan aku sedang menggosok penisku yang besar dan panjang dengan sabun LUX dan penisku sedang berdiri tegak karena gosokanku tadi. "Eeehh.." tiba-tiba Sari masuk terburu-buru sambil kedua tangannya mengangkat dasternya ke atas. Melihat aku ada di dalam kamar mandi dan kebetulan aku menghadap ke arah pintu.

"Aaahh.. Sonnyy.." teriaknya kaget sekaligus senang tertahan sambil menutupkan kedua tangannya ke arah mulutnya, tapi matanya yang terbelalak kaget itu tetap tertuju ke arah penisku. Lalu..
"Sonnyy.." lanjutnya setelah kekagetannya sedikit hilang, "Lho.. kok.. pintunya nggak ditutup sih.." katanya. Sambil matanya masih tetap tertegun ke arah penisku.
"Lho.. ini kan kamar mandi kita Sayang.. buat apa pintunya ditutup.. ya kan sayang.. Kamu pasti mau pipis kan Sayang.. sini aku bantu.. buka aja dasternya biar nggak basah nanti.." kataku sambil membuka dasternya dan terpampanglah tubuhnya yang indah, susunya yang besar dan perutnya yang datar. Dan itu.. vaginanya yang ditumbuhi bulu-bulu hitam yang lumayan lebat dan mungil.

"Akhh.. kamu orangnya lembut juga ya Son..? Oh.. ya maafkan aku tadi malam, bukannya aku tidak mau menerima kamu sebagai suamiku meski hanya kontrakan. Tapi sebetulnya aku hanya memberi sebuah ujian buat kamu. Apakah kamu mau mengawini aku yang sudah ternoda ini dengan tulus dan ikhlas. Dan sepertinya kamu orangnya baik dan sabar. Buktinya tadi sewaktu kamu masuk ke kamar, kamu ingat kan aku tidur tanpa menggunakan CD dan BH. Itu juga suatu ujian buat kamu, apakah kamu kuat menahan nafsumu untuk tidak menyentuhku sebelum aku mengijinkanmu untuk menyentuhku. Dan sekarang kamu memiliki semua apa yang kumiliki dan tentunya apa yang kamu miliki juga akan jadi milikku. Nah, sekarang aku mau pipis dan kamu harus meminum air kencingku sebagai tanda kamu cinta padaku. Dan nanti aku juga meminum air kencingmu.. jadi kita adil.. bagaimana Sayang setujukah kamu..?" katanya.
"Baiklah, Sayang.. Ayo arahkan vaginamu ke mukaku..?"
Hatiku berdebar, aku belum pernah merasakan bagaimana dikencingi orang, siapa yang mau? Tapi demi masa depanku, aku merelakan nasibku yang malang.

Lalu dia berdiri diantara kepalaku, kemudian pelan-pelan dia jongkok di atas wajahku, kurasakan vaginanya menyentuh hidungku. Aku sedikit menekan pinggulnya sehingga hidungku amblas ke dalam vaginanya, dia tak peduli, terus digosok-gosokkan vaginanya di sana, setelah itu lidahku mulai menjulur lalu menjilati lubang pantatnya lagi, sementara dia sepertinya sudah tidak tahan.

"Awas.. mau keluar Sayang.."
Aku memejamkan mataku. Diarahkannya lubang vaginanya ke mulutku, dikuakkan bibir vaginanya supaya air kencingnya tidak memencar, lalu aku menjulurkan lidahku menjilati bibir vaginanya, lalu memancarlah air kencingnya dengan sangat deras, semuanya masuk ke dalam mulutku, sebagian besar keluar lagi. Setelah itu, kutusuk vaginanya dengan jariku sehingga kencingnya tertahan seketika, badannya mulai menggeliat dan mulutnya mendesah. Kenikmatan yang luar biasa dirasakannya ketika kencingnya tertahan oleh jariku. Lalu vaginanya kutusuk terus keluar masuk dengan jariku.

Kira-kira 1 menit kulihat air kencingnya kembali memancar dashyat, sambil kencing dia menggosok-gosokkan vaginanya ke seluruh wajahku. Aku masih memejamkan mata. Akhirnya kulihat air kencingnya habis, yang keluar cuma tetes tersisa disertai lendir bening keputihan menjuntai masuk ke dalam mulutku, dan aku langsung menjilat serta menghisap habis. Dia mungkin juga tidak tahan, lalu mencium mulutku dengan lahap, terus dia memegang penisku, dikocok-kocoknya penisku, kemudian dikulumnya penisku yang besar itu. Dia menyuruhku nungging di atas wajahnya, lalu disedotnya penisku yang sudah basah sekali oleh lendir bening yang terus-menerus menetes dari lubang kencingku. Aku mulai memompa penisku di dalam mulutnya, keluar masuk seolah-olah mulutnya adalah vaginanya, dia tidak peduli. Dia beranikan diri mencoba menjilat lubang pantatku yang berbulu lebat dan berwarna kehitam-hitaman. Dia menjilat lubang pantatku, kadang-kadang disedotnya 2 telor kembarku, kadang-kadang penisku kembali masuk ke mulutnya. Tak lama kemudian tubuhku menegang lalu aku menjerit keras. Penisku menyemburkan air mani yang banyak sekali ke dalam mulutnya. Dia hisap terus, dia menelan semua air maniku yang agak asin tapi gurih itu, dan sebagian menyembur ke wajahnya, terus dikocok lagi penisku, aku seperti meregang nyawa, tubuhku meliuk-liuk disertai erangan-erangan keras. Setelah beberapa lama, akhirnya penisku agak melemas, tapi terus dihisapnya dengan mulutnya.

"Nah, sekarang giliran kamu Sayang.. ok?"
"Baiklah Sayang, aku siap..?"

Kemudian aku berlutut di atas wajahnya, lalu kedua tanganku mengangkat kepalanya sehingga penisku tepat mengarah ke mulutnya. Dia jilat-jilat kepala penisku yang masih berlendir. Tak lama kemudian air kencingku menyembur masuk ke dalam mulutnya. Dia pejamkan matanya, kemudian air kencingku terus menyembur ke seluruh wajahnya, sebagian diminumnya. Lalu, kupukulkan penisku ke wajah dan mulutnya. Setelah habis kencingku, dia kembali menyedot penisku sambil mengocoknya.

Kira-kira 1 menit penisku mulai besar dan tegang kembali, keras seperti tiang listrik. Aku lalu mengarahkan penisku ke vaginanya, dituntunnya penisku itu masuk ke dalam vaginanya. Kemudian aku mulai memompa penisku yang besar itu ke dalam vaginanya. Dia merasakan kenikmatan yang bukan main setiap penisku kucabut lalu kutusukkan lagi. Kadang-kadang aku mencabut penisku lalu kumasukkan ke dalam mulutnya, kemudian aku mulai berusaha menusukkan penisku masuk ke dalam lubang pantatnya.

"Pelan-pelan Sayang.. sakit.. uhh.." katanya.
Kemudian penisku itu mulai menerobos pelan masuk ke dalam lubang pantatnya, dia agak kesakitan, tapi diantara rasa sakit itu mungkin dia merasakan ada rasa nikmatnya. Dia makin lama makin menikmati, sudah 2 kali dia mencapai orgasme, sedangkan aku masih terus bergantian menusuk vagina dan pantatnya. Tubuh kami sudah berkubang keringat dan air kencing, kulihat lantai kamar mandinya yang tadinya kering, sekarang basah semua.

"Aakkhh.. Sarii, Saarrii.. aa.." aku merengek-rengek keenakan sambil memompa terus penisku di dalam lubang pantatnya. Dengan sigap dia bangun lalu secepat guntur terus dimasukkannya penisku ke dalam mulutnya, dikulumnya penisku itu sampai akhirnya menyemburlah cairan kenikmatan dari penisku. Air maniku menyembur banyak sekali, sebagian ditelannya, sebagian lagi diarahkannya ke wajahnya sendiri sehingga seluruh wajahnya berlumuran air maniku.

Kemudian aku menggosok-gosokkan penisku ke seluruh wajahnya, lalu kami berpelukan erat sambil bergulingan di lantai kamar mandi. Kami saling berciuman sangat dalam sekali.

"Sony kamu sungguh luar biasa Sayang, kamu sangat lembut, romantis, baik dan selalu menuruti segala permintaanku.. oohh.. kamu sungguh suami yang pengertian.. Son.. peluk dan cium aku lagi Son.. oohh.. sayangku aku cinta kamu.." katanya sambil memeluk dan menciumiku dengan agresif.

"Aku bahagia kamu mau menerima aku, Sari sayang.." kataku sambil membalas ciumannya.
Kepuasan yang mestinya kudapat tadi malam, tercapai sudah dan itu benar-benar sangat berarti bagiku. Sari makin sayang denganku.

Mohon saran dan tanggapannya. Oh ya, khusus untuk cewek-cewek, segala status, segala usia, yang ingin kenalan, berbagi cerita atau pengalaman, langsung saja hubungi saya via e-mail.

TAMAT


Baca selengkapnya »
100out of 100 based on 99998 ratings. 1 user reviews.

Gadis Gang Doly


Langsung tancap Gan,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, mumpung masih panas,,,,,,,,,,, hohohoho

kapan arjunaku datang ?


ke sini dong bang....


kubikin kau senang....



Baca selengkapnya »
100out of 100 based on 99998 ratings. 1 user reviews.